MengenalAllah dengan sungguh-sungguh membutuhkan komitmen kita untuk mematuhi apa yang kita baca dalam Alkitab. Karena sesungguhnya, kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik (Ef 2:10), untuk menjadi bagian dari rencana Allah dalam menyatakan diri-Nya kepada dunia. Kita membawa misi untuk menghidupi iman percaya kita kepada Allah.
HakikatIlmu Dalam Islam. Ilmu dalam Islam mempunyai dua jenis: [1] Ilmu yang diberikan oleh Allah SWT yaitu al-Qur'an. Al-Qur'an merupakan pembimbing dan penyelamat manusia. Tidak ada ilmu selainnya kecuali bersumber darinya dan merujuk kepadanya. Jenis ilmu pada bagian ini bersifat kebenaran mutlak dan tidak dapat diganggu gugat. [2]
Amsal1 ayat 7 layaknya sebuah pengingat bagi umat Kristen untuk selalu hidup berkhidmat. Takut akan Tuhan, adalah tema dari seluruh kitab Amsal, dan merupakan awal dari hidup berhikmat. Amsal merupakan kebenaran umum atau kebijaksanaan-kebijaksanan hidup yang diungkapkan dalam cara berbicara yang berbentuk peribahasa, yang aforistis (ungkapan
Sayamerangkum beberapa tugas keluarga Kristen sebagai gereja mini yaitu: membangun persekutuan cinta di antara pribadi-pribadi dalam keluarga, memberikan pendidikan iman yang baik kepada anak-anak, mempersiapkan, memelihara dan melindungi berbagai panggilan yang ditumbuhkan Allah, dan berperan serta dalam kehidupan dan misi gereja.
Lalubagaimana kita mengenal sifat Allah swt yang belum kita ketahui? Melalui para rasul 'alaihimus salam yang telah mengajarkan kepada kita apa yang dikehendaki Allah untuk kita ketahui. "dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya." (2:255). C. Kesimpulan (الخُلاَصَةُ)
Pentinguntuk memahami bahwa pertobatan bukanlah hasil perbuatan kita demi mendapatkan keselamatan. Tidak seorang pun dapat bertobat dan datang kepada Allah, kecuali Allah sendiri yang menarik orang tersebut. Kisah Para Rasul 5:31 dan 11:18 mengindikasikan bahwa pertobatan adalah pemberian Allah - yang dimungkinkan semata-mata karena anugerahNya.
ArabLatin: wa āti żal-qurbā ḥaqqahụ wal-miskīna wabnas-sabīli wa lā tubażżir tabżīrā. Artinya: Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. — Surat Al-Isra Ayat 26.
18 Keluarga yang kuat harus memiliki prinsip, yaitu: 1) Semua harus sudah lahir baru - Yoh. 3:3, 7; 2) Dibaptiskan, bersaksi bahwa hidup lama Anda sudah mati bersama Kristus dan dibangkitkan kembali dalam hidup yang baru untuk melakukan kehendak Allah - Rm. 6:3-5; 3) Serahkanlah diri Anda masing-masing untuk berlaku yang benar - Rm. 12:1
BoMmtre.